Welcome to blog Ainul Indah

Selasa, 08 Mei 2018

Ulama Dinasti Abbasiyah Bagia Pertama


1.      Ulama Penyusun Kutubussittah

a.      Imam Bukhori            

Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqirah Al-Ja’fi bin Bardizbah Al-Bukhari, lahir bulan Syawal 194 H di Bukhara, Uzbekistan, Asia tengah sehingga dikenal dengan panggilan ‘Al-Bukhari’.

Imam Bukhari  dididik dalam keluarga ulama yang taat beragama. Dalam kitab ats-Tsiqat, Ibnu Hiban menulis  bahwa ayah Bukhari dikenal sebagai seorang yang wara’, seorang ulama  bermazhab Maliki dan murid dari Imam Malik,  ulama besar dan ahli fiqih. Ia wafat ketika Bukhari masih kecil.

Imam  Bukhari sudah melakukan pengembaraan menuntut ilmu sejak berusia sepuluh tahun. Ia pergi ke Balkh, Naisabur, Rayy, Baghdad, Bashrah, Kufah, Mekkah Mesir, dan Syam. Imam Bukhari berguru pada Syekh Ad-Dakhili. Ulama ahli Hadist yang mashur di Bukhara. Pada usia 16 tahun  ia mengunjungi kota suci  Makkah dan Madinah untuk mengikuti kuliah dari para guru besar Hadist. Pada usia 18 tahun dia sudah hafal karya Mubarak dan Waki’ bin Jarrah bin Malik. Bersama gurunya Syekh Ishaq, menghimpun Hadist-Hadist shahih dalam satu kitab. Dari satu juta Hadist yang diriwayatkan 80.000 Rawi disaring menjadi 7.275 Hadist.

Untuk  mengumpulkan dan menyeleksi  Hadist Sahih, Imam Bukahri  menghabiskan waktu selama 16 tahun mengunjungi berbagai kota untuk menemui para Rawi Hadist. Diantara kota-kota yang disinggahinya antara lain  Basrah, Mesir, Hijaz (Mekkah, Madinah), Kufah, Baqhdad sampai Asia Barat.

Di antara ulama Hadist yang   yang termasuk guru Imam Bukahri adalah Ali-bin al-Madani, Ahmad bin Hambal, Yahya bin Ma’in, Makki bin Ibrahim al-Bakhi, dan Muhammad bin Yusuf Al-Baikandhi. Selain itu,   banyak ahli Hadist yang  berguru kepadanya, diantaranya  Syekh Abu Zahrah, Abu Hatim Tirmidzi, Muhammad Ibnu Nazr,  dan Imam Muslim.

Imam Bukhari merupakan  ulama Hadist yang banyak  menulis kitab-kitab Hadist. Kitab-kitabnya menjadi rujukan bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagian diantara karya-karya adalah: Sahih Bukhari, al-Adab al-Mufrad, adh-Dhuafa ash-Shqhir, at- Tarikh as- Shaghir, at- Tharikh al- Aushat. At- thrikh al- Kabir, at-Tafsir al-Kabir, al-Ilal, Raful yadain fi as-Salah, Birrul al-Walidain, ad-Dhuafa, al-hibah. Diantara karya-karya tersebut yang termashur adalah al-Jami’ al-Musnad ash-Sahih al- Mukhtasar min Umur Rasul Allah was Sunanih wa Ayyamih.

Imam al-Bukhari wafat pada malam Idul Fitri tahun 256 H dalam usia 62 tahun. Jenazahnya  dikuburkan di Khartank, sebuah desa di Samarkand.

b.     Imam Muslim

Nama lengkapnya Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz Al-Qusyairi An- Naisaburi, dilahirkan di Naisabur pada tahun 202 H/ 817 M. Naisabur, saat itu termasuk wilayah Rusia, yang dalam sejarah Islam dikenal dengan sebutan Maa Wara’a an Nahr, daerah-daerah yang terletak di belakang Sungai Jihun di Uzbekistan, Asia Tengah.

Naisabur pernah menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan kurang lebih 150 tahun pada masa Dinasti Samanid. Bahkan, kota Naisabur dikenal  juga saat itu sebagai salah satu kota ilmu,  tempat berkumpulnya ulama besar dan pusat peradaban di kawasan Asia Tengah.

Imam Muslim  sangat menyukai  ilmu Hadist. Kecerdasan dan ketajaman hafalannya sudah ditunjukkan sejak kecil. Pada  usia 10 tahun, sering datang berguru kepada Imam Ad Dakhili, seorang ahli hadits di kotanya. Setahun kemudian, Muslim mulai menghafal Hadist dan berani mengoreksi kekeliruan gurunya ketika salah dalam periwayatan Hadist. Kecintaannya kepada ilmu Hadist menjadikannya pngembara ke berbagai tempat dan untuk mendapatkan silsilah yang benar sebuah Hadist.

Imam Muslim banyak menulis  kitab-kitab Hadist,  diantaranya yang termashur adalah, al-Jami’ ash-Sahih atau dikenal sebagai Shahih Muslim, al-Musnad al-Kabir , al-Asmah Wal-kun,al-Ilal, al-Qaran, Sualat  Ahmad bin Hambal, al-intifa’ bi Uhubis-Siba’, Al-Muhadramain, Man laisa lahu Illa Rawin Wahid, kitab Auladish-shaba , dan kitab Auham al-Muhaddisin. Selain itu,yang paling mashur adalah ash-Sahih, yang judul lengkapanya adalah al-Musnad as-Shahih al- Mukhtashar  Min as-Sunan bin Naql al-Adl’an  Rasul Allah, berisi 3,033 Hadist.

Beliau wafat  pada hari Ahad sore, dimakamkan di Nasr Abad,  salah satu daerah di luar Nisabur,  pada hari Senin, 25 Rajab 261 H/5 Mei 875 M, dalam usia 55 tahun. 
Sumber: Buku SKI Kelas VIII Kurikulum 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar