Welcome to blog Ainul Indah

Selasa, 08 Mei 2018

Ilmuwan Dinasti Abbasiyah Bagian Pertama


a.      Ali Ibnu Rabbani At-Tabari (838-870M), Penemu Pertama Ensiklopedia Kedokteran

            Abu Al-Hasan Ali bin Sahl Rabban At-Tabari, berasal dari keluarga Syria Yahudi terkenal di Merv dan pindah ke Tabaristan, sehingga dikenal dengan sebutan At-Tabari. Ayahnya  Sahal bin Bisyr adalah seorang pejabat negara, yang berpendidikan tinggi dan dihormati masyarakat. Ali bin Sahl At-Tabari  masuk Islam pada masa kekhalifahan Al-Mu’tasim. Ia mahir  berbahasa Syria dan Yunani, dua bahasa yang menjadi sumber  untuk tradisi pengobatan  kuno.  Selanjutnya, At-Tabari dikenal sebagai seorang dokter. Dia juga menjadi ilmuwan yang menulis ensiklopedia kedokteran, berjudul Fidaus al-Hikmah yang ditulisnya setelah memeluk agama Islam.

            Fidaus al-Hikmah ditulis dalam bahasa Arab, kemudian diterjemahkan sendiri ke dalam bahasa Syiria. Buku ini dibagi ke dalam tujuh bagian; bagian pertama memuat masalah doktrin ilmu kesehatan kontemporer, berjudul Kulliyatu at-Thibb; bagian kedua berisi uraian bagian-bagian organ tubuh manusia, peraturan mejaga kesehatan dan laporan tentang penyakit-penyakit yang menghinggapi otot; bagian ketiga berisi deskripsi tentang diet; bagian keempat tentang seluruh penyakit yang biasa menimpa badan; bagian kelima berisi deskripsi tentang rasa dan warna; bagian keenam tentang obat-obatan dan racun; dan bagian ketujuh berisi diskusi tentang astronomi,  juga ringkasan pengobatan ala India.

Ali Rabbani At-Tabari bukan hanya seorang dokter, ia juga ilmuwan yang menguasai berbagai macam ilmu lain diantaranya ahli dalam ilmu astronomi, filsafat, matematika, dan sastra. Ali merupakan guru dari  seorang ahli pengobatan muslim terkenal lainnya, yakni Zakaria Abu Bakar Ar-Razi.

b. Abu Ali Al-Husayn bin Abdullah bin Sina/ Ibnu Sina (370 H – 428 H / 980 M – 1037 M)

Ibnu Sina, di dunia Barat dikenal dengan nama Avvicenna, lahir bulan Shafar 370 H/Agustus  980 M di Ifsyina (negeri kecil dekat Charmitan), suatu  kota di Bukhara. Orang tuanya pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti Saman. Ibnu Sina dibesarkan di Bukhara. Pada  usia sepuluh tahun telah banyak mempelajari ilmu agama Islam dan berhasil menghafal Al-Qur’an. Dari Abu Abdellah Natili, Ibnu Sina belajar  ilmu logika untuk mempelajari buku Isagoge dan Porphyry, Euclid dan Al-Magest Ptolemus. Setelah itu ia mendalami metafisika Plato dan Arsitoteles.

            Ibnu Sina mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, ilmuwan Kristen. Pada  usia 17 tahun telah dikenal sebagai dokter dan pernah mengobati pangeran Nuh Ibnu Mansur sehingga pulih kembali kesehatannya. Sejak itu, Ibnu Sina mendapat akses untuk mengunjungi perpustakaan istana yang terlengkap yaitu Kutub Khana.

            Dalam dunia kedokteran, Ibnu Sina adalah ilmuwan muslim pertama yang menemukan peredaran darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey. Dia juga yang pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali pusarnya. Dia juga yang mula-mula mempraktekkan pembedahan dan  menjahitnya. Dan dia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa yang kini disebut psikoterapi .

Ibnu Sina adalah ilmuwan produktif, menulis buku mencapai 200 buah yang meliputi filsafat, kedokteran, geometri, astronomi, teologi, filologi, dan kesenian. Karya monumentalnya berjudul Al-Qanun fit-Tibb. Buku ini merupakan kumpulan pemikiran kedokteran Yunani-Arab. Karya Ibnu Sina ini dipakai sebagai buku panduan bagi para mahasiswa yang mempelajarai kedokteran dari abad ke-12 sampai abad  ke-17 M. Buku ini membedakan antara mediastinum dan pleurisy (pembengkakan pada paru-paru); mengenai kemungkinan penalaran wabah penyakit phthisis (penyakit saluran pernafasan, utamanya asma dan TBC) melalui pernafasan dan penyebaran berbagai penyakit melalui air dan debu. Ibnu Sina juga memberikan diagnosis ilmiah tentang penyakit ankylostomisis dan menyebutkan cacing pita sebagai penyebabnya. Sekitar 170 jenis obat-obatan disebutkan dalam buku ini.

Karya-karya lain Ibnu Sina adalah :

1.         Buku mengenai politik seperti: Risalah As-Siyasah, Fi Isbati an-Nubuwah, Al-Arzaq,

2.         Buku mengenai Tafsir seperti: Surah al-Ikhlas, Surah al-Falaq, Surah an-Nas, Surah al-Mu’awizataini, Surah al-A’la.

3.         Buku Psikologi seperti: An-Najat.

4.         Buku ilmu kedokteran selain Al-Qanun fi al-Thibb, adalahal-Urjuzah fi At-Tibi, al-Adwiyah al-Qolbiyah, Kitabuhu al-Qoulani, Majmu’ah Ibnu Sina al-Kubra, Sadidiyya.

5.         Buku tentang Logika seperti: Al-Isyarat wat Tanbihat, al-Isyaquji, Mujiz, Kabir wa Shaghir

6.         Buku tentang musik seperti: Al-Musiqa.

7.         Al-Mantiq, diuntukkan buat Abul Hasan Sahli.

8.         Buku Fisika seperti: fi Aqsami al-Ulumi al-Aqliyah

9.         Qamus el Arabi, terdiri atas lima jilid.

10.     Buku filsafat seperti As-Syifa’, Hikmah al-Masyiriqiyyin,   Kitabu al-Insyaf, Danesh Nameh, Kitabu al-Hudud,  Uyun-ul Hikmah

dan sebagainya.

c.    Abu Bakar Muhammad bin Zakariya Ar-Razi (251-313H/864-930M)

Abu bakar Muhammad bin Zakaria ar Razi, berasal dari Persia,  lahir di Ray pada tahun 865 M di dunia Barat dikenal dengan panggilan ‘Ar-Razes. Ar-Razi adalah murid cemerlang dari Ali bin Sahl Rabban At-Tabari.   Setelah mempelajari matematika, astronomi, logika, sastra, dan kimia, ia memusatkan perhatiannya pada kedokteran, dan filsafat. Ia menjadi seorang dokter dan filosof  besar pada zamannya.

Ar-Razi sangat rajin melakukan penelitian dan menuliskan berbagai hasil penelitiannya.  Ia pernah menulis dalam setahun lebih dari 20.000 lembar kertas. Karya ar-Razi mencapai 232 buku atau risalah dan kebanyakan dalam bidang kedokteran.

Karya tulis hasil penelitiannya yang termashur adalah al-Hawi, Ensiklopedi Kedokteran berjumlah  20 jilid. Buku ini berisi ilmu kedokteran Yunani, Arab, dan diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada tahun 1279 M. Sejak saat itu, buku tersebut menjadi  rujukan di universitas -universitas Eropa sampai abad ke-17 M. Bukunya yang lainnya yang terkenal adalah Fi al-Judari wa al-Hasbat  yang membahas penyakit campak dan cacar dan diterjemahkan juga ke dalam bahasa latin. Pada tahun 1866 M, buku itu dicetak untuk yang ke-40 kalinya. Ar-Razi  wafat pada tahun 932 M di kota kota kelahirannya.
  sumber: Buku SKI Kelas VIII Kurikulum 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar